Perjalanan Seorang Penerima Kurikulum Tumor Otak

Adi Tri saat lulus S2 Universitas Negeri Jakarta, ditemani sahabatnya, tumor otak.

Perjalanan seorang Adi, self healing atas kuasa Allah.
Yang saya yakini;

Pertama

Allah menguji hambanya sesuai dengan kemampuan, sudah diukur sangat akurat bahwa saya mampu melalui dengan baik atas kuasa Allah – yakin.

Kedua

Pada dasarnya tubuh dikaruniai kamampuan untuk menyembuhkan dirinya sendiri – yakin.

Ketiga

Kesembuhan diperoleh dari dan milik Allah melalui sikap sabar dalam berikhtiar serta sholat tahajjud sebagai perjumpaan dengan Allah, pertemuan yang indah – yakin – membuat bahagia dan sehat berdamai dengan segala hal yang dirasakan tubuh – yakin.

Pengelolaan body soul maind spiritual

Body

Dengan mengatur pola makan minum yang toyyib pola istirahat pola olah raga.

Soul

Perasaan dikelola untuk senantiasa menerima dengan iklash semua qodo qodar Allah, sehingga yang ada hanya rasa syukur

Mind

Dikelola pikiran karena pikiranlah yang memerintah otak dan otak memerintah syaraf.
Maka berfikir positif dan optimis adalah pilihan tepat untuk sehat – yakin.

Spiritual

Al Quran adalah obat, maka terus baca, pelajari, amalkan Al Qur’an mulai dari diri sendiri dari sekarang dan sedikit demi sedikit – yakin.

Sadaqah untuk berbagi termasuk amal sholeh yang bisa membuat semakin sehat.
Istighfar introspeksi dalam pengampunan membuat tubuh sehat – yakin.
Puasa Senin Kamis atau Puasa Daud adalah pola makan yang sangat menyehatkan – yakin.

Mengelola mulut dan hati sehingga qolbu bagai cermin yang bersih sehingga semua niat terjaga untu hal-hal yang baik menurut Allah dan RosulNYA.

Adi Tri Kuswati

Brain tumor warrior
17 th
Tanpa operasi
Tanpa kemo
Tanpa radiasi

Buku pengalaman menghadapi kanker menggunakan ECCT

image-1.jpg

Pada tanggal 22 Desember 2015, persis di hari Ibu, Lavender Ribbon Cancer Support Group meluncurkan buku ini secara gratis dalam acara pembahasan mengenai Electro Capacitative Cancer Therapy (ECCT). Buku yang ditulis oleh Indira Abidin dan para Relawan Pejuang Kanker ini mengisahkan pengalaman menghadapi kanker dengan menggunakan ECCT. Berbagai perjalanan para penerima kurikulum kanker (sebutan bagi “pasien kanker” di Lavender Ribbon Cancer Support Group) digelar di sana dengan sangat jelas. Berbagai perjalanan emosi, kepasrahan, perjalanan upaya mencari kesembuhan dan akhirnya pertemuan dengan ECCT dapat dibaca dalam buku ini.

Indira Abidin dan para Relawan Pejuang Kanker menulis buku ini dengan melakukan wawancara pada teman-teman pengguna ECCT untuk membagun motivasi para penerima kurikulum kanker lainnya. Kanker sampai saat ini masih dianggap sebagai sesuatu hal yang menakutkan, momok yang bahkan dapat menimbulkan depresi.

Indira dan teman-teman mengalami sendiri bagaimana para anggota Lavender Ribbon Cancer Support Group dan para penerima kurikulum kanker lainnya benar-benar harus berjuang mengatasi ketakutannya sendiri, kecenderungan demotivasi dan berbagai pergulatan emosi lain, sampai akhirnya menemukan pelabuhan yang menenangkan dan memberi harapan.

Buku ini dijual dengan harga Rp 75.000. Semua keuntungan bersih dari hasil penjualan buku ini akan diserahkan untuk Lavender Ribbon Cancer Support Group. Semoga hasil penjualan dapat turut membantu didirikannya Rumah Lavender, tempat berkumpul para anggota untuk belajar, membangun diri dan saling membantu tumbuh kembang dari kanker menjadi pribadi-pribadi pembawa rahmat bagi alam semesta. Inilah yang menjadi cita-cita Indira dan alm Nita mendirikan Lavender di tahun 2014.

Yuk, beli buku ini yuk. Silakan kontak Mbak Emmy di nomor +62 858 11241429.

Ninuk Wulandari: Tuhan Yang Mempertemukan Saya Dengan Dr. Warsito

Screen Shot 2016-01-03 at 4.20.23 PM.png

Ninuk Wulandari: Kanker Otak. Ibu dua anak ini merasa sangat bersyukur karena Tuhan telah mempertemukannya dengan Dr. Warsito. Penyakit yang diidapnya berangsur-angsur tak lagi mengganggu kehidupannya. Sebut saja Ninuk, karyawati sebuah bank swasta di kawasan bisnis Senayan ini merasakan hal sebuah keajaiban dalam hidup. Ia berhasil melawan penyakitnya dalam waktu satu bulan. Akhir tahun 2012 adalah waktu yang tak dapat dilupakan oleh Ninuk. Ia yang sebelumnya jarang sakit, namun tiba-tiba dokter menyatakan bahwa Ninuk mengidap kanker di batang otaknya setelah mendapatkan gejala-gejala sakit kepala yang berlebihan. Awalnya dokter hanya mengira jika Ninuk terserang anemia, namun setelah dilakukan pemindaian menggunakan MRI, baru diketahui terdapat kanker di batang otaknya. Kanker di batang otak merupakan kanker yang sangat berbahaya. Tim dokter tidak berani mengambil kanker di batang otaknya karena takut akan mengakibatkan lumpuh hingga merenggut nyawa Ninuk.

Continue reading “Ninuk Wulandari: Tuhan Yang Mempertemukan Saya Dengan Dr. Warsito”

Kenji mengatasi #kanker otak dengan #ECCT

Screen Shot 2016-01-03 at 4.15.21 PM.png

SEMANGAT KENJI MELAWAN TUMOR OTAK

Kenji (15): Tumor Otak Jenis AstrocytomaMentari masih bersinar hangat. Tanah Jawa menjadi pijakan bagi langkah-langkah mungil yang meniti tangga ilmu. Kenji Saputra, arti nama Jepang itu tersermin dalam perilakunya sehari-hari. Kenji adalah anak yang selalu bersemangat. Pada tahun 2012, tiga tahun silam, ia tepat sedang duduk di kelas VI Madrasah Ibtidaiyah.
Continue reading “Kenji mengatasi #kanker otak dengan #ECCT”